Soal Keterangan Syahganda Nainggolan, Denny JA; Komen Ecek Ecek, Tak Usah Ditanggapi

oleh
Denny JA. foto/net

URBANNEWS.ID – Denny JA hanya menjawab singkat ketika urbannews.id mengkonfirmasi apa yang dibeberkan Syahganda Nainggolan Rabu lalu. Denny malah sebut keterangan Syahganda dengan istilah komen ecek-ecek.

“Hahahaha… komen ecek ecek. Tak usah ditanggapi,” tulis Denny JA melalui pesan whatsapp kepada urbannews.id, Jumat (26/4/2019) malam.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Direktur Bidang Riset Sabang Merauke Institute (SMI), Syahganda Nainggolan buka-bukaan di Media Center Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/4).

Menurut Syahganda, hampir semua lembaga survei di negeri ini hanya menampilkan kebohongan ke publik.

“Saya tahu persis bahwa semua lembaga survei itu penipu,” ucap pria bergelar doktor riset ini.

Syahganda menyoroti penjelasan Ketua Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Philips J Vermonte tentang perbedaan antara quick count (hitung cepat) dengan survei.

Baca Juga  Dukung Pemulihan Sektor Pariwisata, Indosat Ooredoo Luncurkan Local Content Creator Solo 2021

Quick count, kata Philips, meneliti berdasarkan eksak atau angka. Sedangkan survei adalah meneliti opini.

“Itu adalah pernyataan kegoblokan orang yang nggak ngerti survei. Karena dalam terminologi statistik dan metodologi survei cuma ada dua, survei atau sensus,” kata Syahganda.

Menurut Syahganda, survei itu base on sample, sensus itu populasi. “Kalau quick count itu base on sample. Berarti quick count juga adalah survei. Itu aja dia sudah nggak ngerti,” kritik Syahganda.

Syahganda lantas membeberkan propaganda hasil survei capres petahana, Jokowi yang dilakukan pengusaha survei politik, Denny JA.

“Jadi saya tahu Denny JA tidak pernah lebih dari 50 persen survei itu Jokowi menang. Tapi dia mempropagandakan terus Jokowi 50-an persen,” imbuhnya.

Baca Juga  Wakil Ketua DPR RI Apresiasi Upaya Atasi Pencemaran Sungai Cilamaya

“Saya tanya Den, Jokowi lu mau bikin sampai berapa? 60 persen Gan, dia bilang. Lu gila, gue bilang. Intelektual lu pelacur. Karena Denny JA teman saya di aktivis 80 sampai sekarang,” tambahnya.

Apa yang dilakukan oleh Denny JA itu dinilainya sesuatu di luar nalar. 

Syahganda pun bersumpah pernah diajak Denny JA ikutan jadi pelacur intelektual, tapi ajakan itu dia tolak.

“Dia bilang lu ikut gue aja Gan, lu akan jadi kaya. Den gue bilang gue bukan kayak lu. Lu intelektual pelacur. Gue bukan intelektual pelacur. Karena gue dikader oleh Hariman Siregar dan lain-lain untuk menjadi orang idealis di republik ini. Demi Allah Denny JA itu ngajak saya jadi pelacur juga. Tapi ya sudahlah ini kebohongan-kebohongan,” tuturnya.

Baca Juga  Foopak Raih Penghargaan Produk Terbaik dari Environmental Leader dan Energy Manager Today

Hal itu disampaikan Syahganda di hadapan Ketua Bawaslu, Abhan dan anggota Bawaslu, Rahmat Bagja saat beraudiensi dengan Komando Barisan Rakyat Lawan Pemilu Curang (Kobar Perang).

“Jadi harapan saya kepada pimpinan Bawaslu, please selamatkan bangsa ini, jangan sampai kita main-main, orang-orang teriak NKRI harga mati tapi penipu semua,” pungkasnya.

Dalam quick count hasil Pilpres 2019 yang  dirilis beberapa lembaga survei gabungan Persepsi, Jokowi-Maruf memperoleh suara terbanyak dibandingkan rivalnya, Prabowo-Sandi.

Sementara itu terpisah, Denny JA yang dikonfirmasi urbannews.id, Jumat (26/4/2019), belum memberikan keterangan apa pun hingga berita ini dilaporkan.(hen/rmol/one/pojoksatu)

Tentang Penulis: Hengki Seprihadi

Gambar Gravatar
Professional Journalist

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.