PLN Terkendala Kondisi Jalan untuk Bangun Jaringan Listrik ke Desa Cipang Kanan

oleh
Kondisi jalan akses di Desa Cipang Kanan, Rohul.foto/ist

URBANNEWS.ID – PLN mengaku terkendala penebangan dan akses jalan menuju desa saat membangun jaringan listrik untuk Desa Cipang Kanan, Rohul tahun 2018 lalu. Akibatnya, target tahun lalu tak tercapai.

“Tahun 2018 lalu berjalan pekerjaanya itu sekitar 7 kilo meter sirkuit (kms), namun karena kendala penebangan dan akses jalan menuju desa, tidak bisa kami lalui, jadi kemarin kami hanya baru dapat membangun sekitar 2 kms,” ujar Humas PLN Wilayah Riau dan Kepri, Fendi Nusantoro menjawab urbannews.id, Rabu (10/4/2019).

“Dan tahun ini kita lanjutkan lagi pekerjaan tersebut. Sebagian material seperti tiang dan pin masih ada di sana sehingga minggu depan sudah mulai lanjut kerja,” tambah Fendi.

PLN menurut Fendi, butuh bantuan sinergi dengan pemerintah desa setempat untuk suport dalam pekerjaan PLN, sehingga dengan sinergi yang baik dapat melistriki lokasi tersebut.

Sebelumnya diberitakan, GM PLN Wilayah Riau dan Kepulauab Riau, M Irwansyah Putra, menjawab urbannews.id, Rabu (10/4/2019), tidak menampik kondisi Desa Cipang Kanan Kecamatan Rokan 4 Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, belum teraliri listrik.

Baca Juga  Riwayat Berdirinya BUMN

“Desa Cipang Kanan sudah masuk program listrik masuk desa tahun 2019 ini ya. Kami sedang mengerjakannga saat ini,” ujar M Irwansyah Putra.

Meski mengaku ada kendala teknis di lapangan, namun Irwansyah mengatakan pihaknya masih bisa mengatasi persoalan-persoalan teknis yang ada di lapangan. 

“Namanya di lapangan pasti ada kendala ya, tapi kita carikan penyelesaiannya. Sejauh ini masih bisa kita atasi lah, butuh waktu saja ya,” ujar Irwansyah.

Dilaporkan sebelumnya, listrik masuk desa masih menjadi mimpi indah bagi warga Desa Cipang Kanan, Kecamatan Rokan 4 Koto, Kabupaten Rokan Hulu. Masyarakat berharap pemerintah, PT PLN berbaik hati menerangi desanya seperti desa-desa yang lainnya yang sudah lama menikmati listrik.

“Terus terang kami merasa ditinggalkan oleh kemajuan zaman, listrik saja desa kami sampai hari ini tak juga masuk desa ini,” keluh Abadi, Kades Cipang Kanan kepada anggota DPRD Riau Bagus Santoso saat singgah di desanya dalam rangkaian lawatan kerja program tembus 105 keliling kampung se Riau.

Baca Juga  Ahok Tidak Layak Jadi Komisaris Utama Pertamina!

Dijelaskan Abadi, sebenarnya Jaringan listrik ke desanya sudah ada sejak tahun 2016, hanya saja belum diketahui kendala pasti yang membuat PLN tak kunjung memfungsikannya. “Kabarnya dulu sumber api PLN akan disambungkan dari PLN Sumbar, secara kelembagaan pemerintah desa sudah menyampaikan kepada PLN, tolong semua pihak ikut menyampaikan agar desa kami seperti desa lainnya listriknya hidup,” pinta Abadi.

Desa Cipang Kanan yang berbatasan dengan Provinsi Sumbar tepatnya dengan Kabupaten Pasaman tidak hanya tertinggal dari program elektrifikasi pemerintah, tetapi juga sangat tertinggal dari pembangunan infrastruktur terutama jalan. Untuk mencapai Desa Cipang Kanan harus menempuh jalan tebing dan bukit masih berupa jalan tanah.

Sebenarnya jalan poros menuju Desa Cipang Kanan adalah jalan lintas tengah Rohul-Sumbar dengan status jalan Nasional. Karena badan jalan hancur praktis hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor. Sementara jalan poros desa juga tidak kalah hancur. Dibutuhkan waktu 4 jam untuk mencapai desa Cipang Kanan, dimulai dari Desa Koto Ruang. 

Terkait persoalan listrik, Bagus Santoso turut prihatin dengan ketertinggalan program elektrifikasi pemerintah, sudah seharusnya listrik tuntas desa. 

Baca Juga  Pertamina Catat Rekor Terlama 'Sembunyikan' Rilis Neraca Rugi Laba ke Publik

Untuk itu kepada pihak terkait terutama PLN untuk dapat secepatnya memfungsikan jaringan listrik yang sudah mangkrak hampir 4 tahun.

“Pemerintah mesti hadir untuk pelayanan rakyatnya, apalagi program listrik desa ini sudah menjadi komitmen pemerintah pusat menuntaskannya, jangan sampai ada desa yang belum teraliri listrik,” kata Bagus Santoso.

Hal yang sama terhadap kondisi jalan poros lintas tengah Rohul-Sumbar karena statusnya jalan Nasional maka kewajiban APBN RI menganggarkan untuk Riau. 

“Kekayaan Riau ini banyak diambil pemerintah Pusat Jakarta, tapi anggran untuk Riau tak sebanding, buktinya jalan tak juga dibangun,“ kata Bagus Santoso.

Pantauan lapangan jalan lintas Rohul- Sumbar dengan kontur tanah tebing dan bukit terjal rusak parah. Ada beberapa ruas di tanjakan dan jembatan sekitar 100 meter sudah dibeton tapi tidak terurus sehingga banyak yang longsor. 

Sementara jalan poros desa masih jalan tanah yang hancur maka banyak pemandangan mobil ditinggalkan di tengah jalan akibat terpuruk.(hen)

Tentang Penulis: Hengki Seprihadi

Gambar Gravatar
Professional Journalist

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.