URBANNEWS.ID – Manajemen PT Freeport Indonesia membatasi sementara seluruh perjalanan ke area kerja mereka. Hal itu demi melindungi karyawan dan komunitasnya dari wabah virus corona Covid-19.
Mulai Kamis (26/3/2020) lalu, Freeport akan membatalkan sementara seluruh perjalanan bus SDO (Shift Day Off). Begitu juga seluruh transportasi lainnya dari dataran rendah (Timika) ke dataran tinggi Tembagapura.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, meski ada pembatasan tersebut, operasi tambang hingga kini masih tetap berjalan normal.
“Pembatasan perjalanan ke area proyek PTFI untuk melindungi karyawan dan komunitas dari penyebaran virus,” kata Riza, Senin (30/3/2020).
Selain itu, kata Riza, Freeport juga memberlakukan kewajiban karantina diri (self quarantine) selama 14 hari. Terutama bagi karyawan maupun keluarganya yang akan memasuki area kerja Freeport.
“Karyawan yang akan memasuki wilayah kerja kami minta untuk mengkarantina sendiri (karantina mandiri) selama 14 hari,” jelas Riza.
Tidak hanya itu, semua layanan penumpang yang datang ke Timika dengan penerbangan Airfast akan mengalami penundaan untuk sementara waktu. Penundaan berlaku mulai pada akhir waktu kerja pada Rabu (25/3).
Secara bersamaan, perusahaan itu akan menghentikan pembelian atau pemesanan tiket pesawat ke Timika. Terutama bagi para karyawan, kontraktor dan anggota keluarga yang datang ke area PTFI dengan maskapai komersial.
Pembatasan itu menyusul pandemi global Covid-19 terus merebak, beberapa daerah di Indonesia teridentifikasi sebagai area berisiko penularan tinggi, termasuk Jakarta.(hen/seputarpapua.com)
Baca juga:
Freeport Indonesia Jalin Kerjasama dengan Fakultas Industri Universitas Muslim Indonesia