Kilang Pertamina Indonesia Terkesan Tutupi ‘Borok’ Proyek RDMP Dan GRR Tuban Senilai Rp 50 Triliun

oleh

“Apalagi soal proyek kilang RDMP (Refinery Development Master Plan Upgrading) dan GRR (Grass Root Refinery) atau bangun kilang baru sesuai Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 Tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional, telah menjadi perhatian banyak orang,” kata Yusri.

Oleh sebab itu, kata Yusri, pihaknya berkesimpulan bahwa Corsec PT KPI yang tupoksi bertindak untuk atas nama kepentingan perusahaan, diduga PT KPI telah dengan sengaja membohongi CERI, yang sudah berencana dari hasil jawaban itu akan dikemas dalam rilis berita CERI sebagai rangkaian catatan akhir tahun 2020. Selain itu, sejak awal Corsec juga sudah menjanjikan akan menjawab pertanyaan CERI.

“Maka wajarlah kalau Ahok pernah mengatakan, bahwa bagaimana mungkin supir taxi bisa disuruh menyupiri mobil formula one untuk balap di sirkuit. Pesan Ahok saat itu jelas untuk menyikapi soal kinerja proyek RDMP Balikpapan,” kata Yusri.

Baca Juga  Agun Gunandjar Ajak Kaum Milenial Manfaatkan Era Digitalisasi Secara Bermartabat

Terbukti, kata Yusri, kinerja PT Kilang ini memang amburadul, termasuk proyek RDMP Balikpapan yang jalannya terseok-seok, hanya mengerjakan OSBL atau Outside Batery Limit.

“Sementara infonya untuk aktifitas ISBL atau Inside Batery Limit seperti Revam CDU, Naphta Hydrotreater, Platforming Hydrocraker sebagai tahap 1, dan Isomerisasi dan RCC sebagai tahap 2 ini belum dikerjakan,” kata Yusri. Untuk menutupi kelambatan ini hanya mengerjakan OSBL yang kecil kecil saja, seperti instalasi tangki dan boiler,” beber Yusri.

Lazimnya, kata Yusri, progres RDMP Balikpapan di akhir Desember 2020 harusnya progres sudah sekitar 70%, karena kontruksi sudah dimulai pada Febuari 2019, pekerjaan Upgrading RDMP harusnya bisa jauh lebih cepat daripada GRR.

Baca Juga  Apresiasi Penangkapan Pelaku Begal Sepeda, IPW Minta Polri Petakan Wilayah Rawan

“Tidak hanya itu, kami mempunyai bukti kuat bahwa selama tahun 2019 hingga 2020, proyek GRR Bontang mandek, karena banyak investor yang serius telah mengajukan LOI sejak tahun 2019, direspon setengah hati oleh pejabat Pertamina terkait. Kami menduga, Corsec takut menjawab atas arahan atasannya, karena Direksi Pertamina terkait program RDMP dan GRR telah melakukan kebohongan publik selama ini atas penjelasannya diberbagai media televisi, cetak dan online,” tutup Yusri.(hen)

Tentang Penulis: Hengki Seprihadi

Gambar Gravatar
Professional Journalist

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.