Pertamina Bisa Bangkrut, CBA: Mundur Lah Bu Nicke Widyawati…

oleh
Uchok Sky Khadafi Jurnas Com
Direktur Center for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi.

URBANNEWS.ID – Covid 19 tidak pernah pilih-pilih korban untuk membunuh siapa saja. Tugas Covid 19 bukan hanya mencabut nyawa orang, tapi bisa juga menghancurkan pendapatan rakyat kecil, maupun menghancurkan pendapatan perusahaan besar seperti Pertamina dengan begitu cepat. 

Demikian diutarakan Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi kepada urbannews.id, Selasa (5/5/2020).

“Para komisaris dan jajaran direksi tidak pernah bermimpi bahwa pendapatan perusahaan plat merah tersebut bisa hancur alias anjlok hanya oleh sosok Covid 19 ini,” ungkap Uchok.

Menurut Uchok, walaupun pemerintahan Jokowi katanya sudah menempatkan orang-orang top dan hebat seperti Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama dan Nicke Widyawati di Pertamina, tetap saja pendapatan Pertamina dihajar Covid 19, dan sepertinya tidak bisa tertolong, menuju defisit anggaran perusahaan.

“Namun demikian siapapun yang menilai tidak akan bijak dan adil. Bila selalu mencari kambing hitam alias menyalahkan Covid 19 atas hancurnya penghasilan Pertamina yang terus anjlok. Pendemi Covid 19 bukan pemicu hilangnya pendapatan Pertamina. Tak lebih, tak kurang hancurnya keuangan Pertamina sejak manajemen dipegang oleh Nicke Widyawati,” ungkap Uchok.

Baca Juga  Geger Kasus Impor Buah, Kader Nasdem Layangkan Surat Terbuka Menohok

“Kemudian pada tanggal 29 Agustus 2018 Nicke Widyawati diangkat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Dan pendapatan pertamina tidak pernah naik, kurvanya selalu turun. Hal ini bisa dikatakan Pertamina selalu menemui nasib sial atau buruk sejak manajemen dipegang oleh Nicke,” lanjut Uchok.

Dibeberkan Uchok, hal itu bisa dilihat pada pendapatan Pertamina dari tahun 2018 ke 2019, mengalami penurunan sebanyak 9,5%. Dimana pada tahun 2018, pendapatannya masih mencapai US$ 57,9 miliar atau setara Rp 795,3 triliun. Sedangkan tahun 2019, pendapatan perusahaan hanya sebesar US$ 52,4 miliar atau sekitar Rp 719,7 triliun.

“Begitu juga dengan Laba. Pertamina mengalami penurunan Laba sebesar 8 persen. Total laba bersih (belum diaudit) sepanjang 2019 hanya sebesar 2,1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 29,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dollar AS),” ungkap Uchok.

Baca Juga  Sejumlah Saksi Terkait Laporan Dugaan Penyalahgunaan APBDes Ngaso Tahun 2017 Sudah Diperiksa

Sedangkan laba pada tahun 2018, kata Uchok, bisa mencapai 2,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 35 triliun. Padahal pada tahun 2017, sebelum Nicke Widyawati menjabat direktur utama, laporan keuangan Pertamina bisa meraup untung Laba sekitar US$ 3.5 miliar atau Rp 50 triliun. 

“Kemudian pada tahun 2020, mungkin laba maupun pendapatan Pertamina akan terus anjlok drastis. Diperkirakan akan anjlok antara 38% hingga 45% dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 sebesar USD 58,3 miliar. Dengan akan terus anjloknya pendapatan Pertamina ini, menandakan keuangan perusahaan mulai tidak sehat,” beber Uchok.

Maka untuk itu, Uchok mengatakan, sebaiknya Direktur Utama pertamina Nicke Widyawati segera mengundurkan diri karena tidak punya solusi untuk menaikkan pendapatan perusahaan plat merah yang terus anjlok. Kalau pertamina tidak punya obat solusi, bisa-bisa perusahaan menuju kebangkrutan. 

Baca Juga  Sentil Kinerja Pejabat SKK Migas, Kalo Produksi Terus Turun Mestinya Secara Gentle Mengundurkan Diri Dong...

“Malahan saat ini, solusi yang dikerjakan oleh Nicke Widyawati untuk bisa menahan pendapatan perusahaan agar tidak anjlok adalah tetap mematok harga BBM yang lama, dan tidak mau menurunkan harga konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak) di pasaran. Meskipun Harga minyak dunia anjlok, sangat anjlok sekali,” kata Uchok.

Dan Solusi Nicke itu, kata Uchok, bukan sebutir obat mujarab, atau sama sekali hal ini bukan sebuah obat solusi. Malahan kebijakan Pertamina yang tetap ngotot tidak mau menurunkan harga konsumsi BBM, sama saja Pertamina sedang menjadi tukang siksa rakyat sendiri. 

“Atau dengan bahasa lain, ini sama saja Pertamina sedang mengisap sumsun darah rakyat tanpa ampun melalui penjualan harga BBM yang tinggi dan mahal,” ungkap Uchok.

“Untuk itu, mundur lah Ibu Nicke Widyawati sebagai direktur utama  Pertamina sebagai obat solusi untuk mengobati sakitnya keuangan Pertamina,” tutup Uchok.(hen)

Tentang Penulis: Hengki Seprihadi

Gambar Gravatar
Professional Journalist

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.