Perencanaan Pindah Ibu Kota

oleh
C2F886E9 35D2 47F0 86D4 59CC64E0B618
Ilustrasi/finroll.com

Oleh : Ahmad Daryoko

SEBENARNYA tahap perencanaan pindah Ibu Kota bisa dilakukan Jokowi pada periode pertama. Tapi pada saat itu hanya disampaikan gagasan. Sedang sekarang sudah disampaikan jumlah biaya Rp 466 triliun dan schedule nya. 

Jokowi sudah pamitan saat pidato kenegaraan menjelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan ke 74 di DPR RI. Meski sebenarnya, yang seperti itu, kalau mau jujur, belum bisa dilakukan. Karena perencanaan dan spesifikasinya belum ada. Mengapa bisa demikian?

Jawabnya adalah, karena saat ini Jokowi sudah menang. Dan akan memerintah pada periode kedua sampai 2024. Setelah itu tidak ada lagi kontestasi untuk Jokowi. 

So, Jokowi sudah ‘nothing to loose’ tidak butuh suara lagi. Tidak butuh pencitraan lagi. Suka-suka dia mau ngapain. Toh semua bisa diatur dengan uang. Dan uangnya setiap saat bisa dipinjam dari China. China pun berkepentingan untk taklukan Indonesia demi hegemoni adi daya ungguli Amerika. Sekaligus balas dendam masa lalu. Klop!

Baca Juga  Anggaran Pena dan Aibon

Terjawab sudah, mengapa niatan pindah ibu kota secara explisit baru disampaikan sekarang. Dan indikasinya akan melawan fatsun pengadaan dan Konstitusi.

Ini akan memunculkan musibah besar bagi Bangsa Indonesia, kalau tidak direm. Innalillahi wa Inna ilaihi roojiuunn!

Tentang Penulis: Hengki Seprihadi

Gambar Gravatar
Professional Journalist