Pakar ITB: Saya Lihat Masalah Blok Rokan Ini Kok Malah Jadi Ajang Tekan Menekan

oleh

URBANNEWS.ID – Pakar Lingkungan ITB Ahmad Sjarmidi menengarai permasalahan Blok Rokan saat ini hanya menjadi urusan tekan-menekan. 

“Satu pihak menekan pihak lainnya jadinya. Harusnya kan bukan begitu. Ini mesti diselesaikan,” ungkap Ahmad Sjarmidi dalam Diskusi Panel Tuntaskan Masalah Blok Rokan, Sabtu (12/6/2021).

Menurut Ahmad Sjarmidi, penyelesaikan masalah lingkungan hidup Blok Rokan bisa diselesaikan menggunakan regulasi ekonomi lingkungan yang sudah ada dalam peraturan pemerintah sebagai turunan Undang Undang Lingkungan Hidup.

“Aturan ini sudah sangat baik. Tapi tidak pernah dipakai. Aturan ini bukan hanya menyangkut korporasi, tapi mencakup sampai peran pemerintah daerah,” ungkap Ahmad Sjarmidi.

Tak kalah penting, lanjut Ahmad Sjarmidi, monitoring lingkungan perlu dilakukan setelah Chevron tidak lagi menjadi pengelola Blok Rokan.

Baca Juga  Ikan dan Tanaman di Blok Rokan Telah Terkontaminasi Merkuri dan Belasan Senyawa Kimia Berbahaya

“Monitoring ini sebaiknya oleh panel independen, laporkan sekali enam bulan, buat terbuka untuk masyarakat itu laporannya,” ungkap Ahmad Sjarmidi.

Profesor ITB ini juga memastikan, bahwa segala informasi mengenai lingkungan hidup yang merupakan hajat hidup orang banyak, bukan lah informasi rahasia sebagaimana aturan undang undang keterbukaan informasi publik.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman menyatakan memberi apresiasi pada penampilan Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam Diskusi Panel Tuntaskan Masalah Blok Rokan Sebelum Diserahkan ke Pertamina, Sabtu (12/6/2021).

“Kami memberikan apresiasi pada SKK Migas yang mengutus wakil yang berkompeten di bidangnya, menguasai masalah, dan terbuka memberikan keterangan kepada publik,” ungkap Yusri.

Baca Juga  DEM Banyumas Kupas Kejanggalan Perpanjangan Kontrak Blok Corridor bersama Serikat Pekerja Pertamina dan Organisasi Mahasiswa

Sebelumnya diberitakan, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenkomarves, Rofi Alhanif mendadak tidak muncul pada Diskusi Panel Tuntaskan Masalah Blok Rokan Sebelum Diserahkan ke Pertamina, Sabtu (12/6/2021). Diskusi panel itu diselenggarakan Forum Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB). 

Rofi Alhanif seharusnya menggantikan Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan pada diskusi panel itu. 

Tak hanya Rofi, Direktur Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat LB3 Dirjen PSLB3 Kemen LHK, Haruki Agustina, yang semula menyatakan akan hadir mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, juga tak kelihatan batang hidungnya hingga diskusi panel berlangsung.

Sementara itu, hingga berita ini dilaporkan, diskusi panel telah berlangsung. Presiden FSPPB, Arie Gumilar tengah memberikan pemaparan sebagai pembicara kunci.

Baca Juga  Majelis Hakim PN Pekanbaru Tolak Seluruh Eksepsi Para Tergugat Perkara Limbah B3 TTM Blok Rokan, Gugatan LPPHI Lanjut ke Tahap Pembuktian

Diskusi panel juga dijadwalkan menghadirkan Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, Managing Direktor CPI Albert Simanjuntak dan Sonny Keraf. Namun Albert diketahui tak ada kabar untuk hadir dalam diskusi ini.

Sedangkan panelis diskusi panel antara lain Pakar Hukum Universitas Hasanudin Makasar Prof Juajir Sumardi, Kasi Pengaduan dan Sengketa Dinas LHK Provinsi Riau Dwiyana, Pakar Lingkungan ITB, Dr. Ahmad Sjarmidi, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas (2014-2015), Prof. Dr. Faisal Basri, dan Business Support Project Leader PT Pertamina Hulu Rokan, Danang Saleh.(hen)

Tentang Penulis: Hengki Seprihadi

Gambar Gravatar
Professional Journalist