Kapan dia mau dialog terbuka? Kapan Inalum siap dialog terbuka? Kalau Inalum berani, sebutkan tanggalnya, kalau dia tak berani berarti omdo saja
Yusri Usman
Direktur Eksekutif CERI
URBANNEWS.ID – Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman menantang manajemen PT Inalum untuk debat terbuka usai adanya pernyataan dari Head of Corporate Communications PT Inalum, Rendi A Witoelar.
“Nanti kita buat acara dialog terbuka antara PT Inalum dengan Pak Simon Sembiring. Pak Simon sudah oke. Rendy kapan minggu depan dibuat dialog antara PT Inalum dengan pak Simon di depan audiens,” ujar Yusri kepada urbannews.id, Jumat (15/2/2019) malam.
Yusri mengatakan, selain tantangan dialog publik ini, tentu KPK dan Ombudsman RI juga akan mengklarifikasi semua data-data yang telah diserahkan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam, Jumat siang.
“Saya dan Mas Budi Santoso pernah diundang Rendy dan Budi Sadikin. Mereka hanya bilang ada surat menteri, tetapi tidak pernah memperlihatkan isi surat tersebut. Sekitar bulan Juni 2018 di Restoran Merah Delima dekat Mabes Polri. Yang hadir ada 7 orang pengamat saat itu. Waktu itu ada pengamat ekonomi Hendri Saparini dari CORE dan Eny Sri Hartati dari INDEF,” beber Yusri.
“Kapan dia mau dialog terbuka? Kapan Inalum siap dialog terbuka? Kalau Inalum berani, sebutkan tanggalnya, kalau dia tak berani berarti omdo saja,” tegas Yusri.
Yusri juga menanggapi terkait RKAB PT FI yang dibeberkan Rendi A Witoelar.
“Dari RKAB yang dibeberkan oleh Rendi itu, malah mempertegas surat IB Sujana dan Marie Muhammad pada April 1996 bahwa PI Rio Tinto adanya di Blok B, bukan di Blok A,” ungkap Yusri.(hen)
Baca juga:
- Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Dibuka, Ini Cara Daftar dan Jadwalnya Serta Pilihan Universitas
- Indonesia Intensifkan Upaya Diplomasi, Dorong Deeskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- Kebutuhan Avtur dan BBM Pemudik Terpenuhi, Berikut Konsumsinya di Jateng dan DIY
- Kemlu Nyatakan Tidak Ada WNI Terdampak Serangan Militer Israel dan Iran
- Dave Laksono: Usut Tuntas Kasus Bentrok Oknum TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat