Puan: Masifkan Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat Soal Cacar Monyet

oleh
2497ADFB 70B9 4E28 AC9B C8B65AA58D88

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah untuk memasifkan sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit Cacar Monyet, meski penyakit ini belum ditemukan di Tanah Air. Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan penyakit tersebut sebagai darurat global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

“Cacar Monyet sudah menyebar di puluhan negara berdasarkan laporan WHO. Belajar dari pengalaman kita menghadapi Covid-19, Indonesia harus siaga terhadap penyakit Cacar Monyet atau monkeypox,” kata Puan, Senin (25/7/2022).

WHO menyebut sudah ada sekitar 16.000 kasus yang dikonfirmasi di 75 negara, meskipun sebagian besar kasus berasal dari Eropa dengan 5 kematian terjadi di Afrika. Puan mendorong Pemerintah untuk mengantisipasi masuknya penyakit yang disebabkan oleh Monkeypox virus (MPXV) tersebut.

Baca Juga  Soroti Peringkat Produk Halal, Ketua DPD Singgung Soal Paradoks di Indonesia

“Masifkan sosialisasi mengenai penyakit ini, termasuk perbanyak edukasi kepada masyarakat tentang Cacar Monyet untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap monkeypox,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut.

Lebih lanjut, Puan meminta Pemerintah melakukan deteksi dini menyusul Cacar Monyet telah dideklarasikan sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Ia memuji langkah Pemerintah menyiapkan 2 laboratorium sebagai upaya deteksi dini monkeypox.

“Pastikan fasilitas kesehatan sudah siap menghadapi penyakit ini. Tenaga medis pun juga perlu diingatkan untuk peka terhadap potensi pasien Cacar Monyet yang menyerang warga,” imbau Puan. 

Mantan Menko PMK itu menilai kesiapsiagaan Pemerintah menghadapi Cacar Monyet dapat meredam keresahan masyarakat. Puan menegaskan, DPR akan terus mengawal persiapan Pemerintah dalam mengantisipasi Cacar Monyet.

Baca Juga  Tinjau Industri Nanas di Lampung, Puan Maharani Ingatkan Sinergis Perusahaan dan Petani

“DPR melalui Komisi IX khususnya, akan ikut memastikan Pemerintah sudah siap apabila Cacar Monyet masuk ke Tanah Air dan bagaimana skenario yang akan dilakukan terhadap kemungkinan terburuk akibat penyakit ini,” tuturnya.

Virus Cacar Monyet diketahui dapat menular lewat kontak dekat dengan orang lain yang terinfeksi, hewan yang terjangkit, atau bahkan yang terkontaminasi virus. Pada penularan antarmanusia, Cacar Monyet menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak fisik dekat.

“Untuk menghindari penularan, kita harus semakin menyadari untuk menerapkan gaya hidup sehat. Termasuk tidak menggunakan barang pribadi bersamaan dengan orang lain seperti handuk dan alat makan,” ungkap Puan.

Apabila mengalami demam bersamaan dengan sakit kepala hebat, pembengkakan anggota tubuh, sakit punggung, nyeri otot, kelesuan, ruam dan lesu, masyarakat diminta untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan. 

Baca Juga  Puan Maharani: Jaga Bersama-sama Kondisi yang Berangsur Membaik ini dengan Penuh Tanggungjawab

Puan juga mengingatkan Cacar Monyet juga bisa menular dari ibu hamil ke janinnya, atau dari orangtua ke anak selama masa kehamilan atau setelah kelahiran melalui kontak kulit dengan kulit.

“Inilah pentingnya Rancangan Undang-undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) untuk memastikan jaminan kesehatan kepada ibu dan anak dilakukan secara terpadu,” tegasnya.

Puan pun mendorong Pemerintah terus mengembangkan kerja sama dengan negara-negara sahabat sebagai tindakan pencegahan.

“Utamanya dalam hal penyediaan vaksin Cacar Monyet, karena WHO telah merekomendasikan agar negara-negara menerapkan respons terkoordinasi, termasuk mempercepat penelitian vaksin, terapi dan alat lainnya,“ tutup Puan.(hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.