PALU – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenag Sulteng), Dr. H. Ulyas Taha, M.Pd memberikan apresiasi tinggi terhadap prestasi yang telah diraih MAN Insan Cendekia Kota Palu, hal ini disampaikan dalam sambutannya pada kegiatan pembinaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan di MAN IC Kota Palu yang dirangkaikan dengan Milad MAN Insan Cendekia (IC) Kota Palu yang ke-8 bertempat di Auditorium MAN IC Kota Palu, Jum’at, 23/8/2024.
Kakanwil H. Ulyas Taha mengatakan MAN IC didesain oleh Kemenag menjadi madrasah unggulan, dengan hadirnya MAN IC kita dapat diperhitungkan dari segi prestasi disemua tingkatan dan kehadiran MAN IC telah memberikan warna tersendiri pada institusi pendidikan di Sulawesi Tengah.
“Jika mengetik MAN IC Palu di Google, berbagai prestasi akan muncul. Itulah yang membuat Palu terkenal oleh prestasi yang diberikan oleh MAN Insan Cendekia” kata H..Ulyas Taha
Diharapkan kehadiran Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah akan menghadirkan energi positif bagi kita semua. Sekaligus melakukan evaluasi untuk melihat kekurangan dan kelebihan kita. Menurutnya, penting bagi kita untuk selalu mengevaluasi diri karena ada hal-hal yang diluar kemampuan kita.
Ulyas Taha mengingatkan bahwa guru bukan hanya sebagai tenaga pendidik tetapi juga sebagai seorang pemimpin bagi muridnya maupun institusi pendidikannya.
Kami selalu berusaha untuk tetap menjadi yang terbaik walaupun dengan sarana dan prasarana terbatas, ungkap Kakanwil mengakhiri sambutannya
Sebelum memberikan kata sambutan Kakanwil, H. Ulyas Taha mendampingi Direktur GTK Madrasah berkesempatan menanam pohon di halaman MAN IC, yang sudah menjadi tradisi baik di MAN IC Palu dan diikuti oleh pejabat lainnya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Direktur GTK Madrasah, Dr. Thobib Al Asyhar, S.Ag., M.Si dalam pembinaannya mengatakan bahwa MAN IC mencetak calon pemimpin masa depan yang diharapkan menjadi pilar pembangunan masa depan.
Tujuan utama didirikannya MAN IC agar mencetak SDM yang mampu memiliki keilmuan secara integratif dan holistik dengan islamic values, ungkap Direktur.
“Kita boleh bangga dengan prestasi akademik, namun yang lebih penting adalah melahirkan sumber daya manusia yang memiliki pemahaman integratif yang didasarkan pada nilai-nilai Islam” kata Thobib
Direktur GTK berpesan Kepada guru madrasah, kita tidak boleh menjadikan MAN IC sebagai sekolah tapi kita menjadikan siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan sekolah lain begitupun dengan para tenaga pendidik karena spirit berdirinya madrasah tumbuh dari nilai-nilai kemasjidan dan pondok pesantren.
Direktur Thobib mengharapkan Kepala madrasah, guru, dan pengawas madrasah agar terus meningkatkan kompetensi digital di era AI yang terus berkembang. Jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang dimiliki, tetapi teruslah meng-upgrade diri agar tidak ketinggalan dengan kemampuan siswanya.
Direktur, Thobib menjelaskan bahwa ada 5 indikator utama mencetak alumni MAN IC yaitu sistem madrasah MAN yang unggul, indikator yang harus bisa diukur sehingga melahirkan visi yang dapat diukur, lulusan berakhlaq mulia, berprestasi dan kompetitif.
Mengutip ayat Al-Qur’an, Direktur berpesan bahwa ada tiga tugas guru madrasah sebagai tugas kenabian, yang pertama membacakan ayat-ayat Allah baik qauliyah maupun qauniyah, mensucikan jiwa anak didik dengan akhlaqul karimah dan ketiga tugas mentransfer ilmu pengetahuan dan hikmah kebijakan.
Direktur mengharapkan agar Guru mampu menanamkan nilai nilai kesalihan sehingga terbentuk dalam perilaku anak didik.
Mardiati Rosmah Kepala MAN IC Kota Palu melaporkan bahwa murid MAN IC Kota Palu sebanyak 336 orang dan guru 36 orang, dan kegiatan ini dalam rangka peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan pendidikan yang modern, maju dan berdaya saing.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kabid Penmad, Tim GTK, Kasubbag TU Kemenag Kota Palu, para tenaga guru dan tenaga Kependidikan MAN IC, Ketua Komite MAN IC serta para siswa MAN IC Kota Palu.(*)
