PEKALONGAN – Banjir rob di kota Pekalongan berdampak pada kerusakan infrastruktur dan mengganggu aktivitas masyarakat. Untuk mecegah kerusakan yang lebih parah, BRIN melalui Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika (PRTH) bekerja ama dengan Bappeda kota Pekalongan dan UNDIP dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan mitigasi bencana pada Selasa, (27/8/2024) di Pekalongan.
PRTH BRIN memiliki fokus riset terkait banjir rob didukung dengan potensi yang dimiliki khususnya dalam teknologi galangan kapal, bangunan apung, offshore, kepelabuhan, dan dinamika pantai. “Dengan fokus riset dan inovasi yang jelas, diharapkan mampu memberikan solusi yang inovatif dan berkelanjutan untuk mengurangi dampak banjir rob dan meningkatkan ketahanan infrastruktur di kota Pekalongan,” ungkap Widjo Kongko, Kepala PRTH BRIN.
Menurutnya potensi kerja sama antara PRTH BRIN dengan pemerintah kota Pekalongan dan mitra multi helix sangatlah besar dalam mengatasi masalah banjir rob. “Juga akan memperkaya perspektif dan pengetahuan yang diperlukan dalam mengembangkan solusi inovatif untuk mengurangi risiko banjir rob,” tambahnya.
Dampak banjir rob di kota Pekalongan meliputi sektor ekonomi, sosial, dan kebijakan, terutama pada sektor perikanan, pertanian, dan batik, serta kondisi lingkungan permukiman dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Kota Pekalongan sendiri telah berhasil mengurangi dampak banjir rob dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan yang terintegrasi dan melibatkan berbagai pihak terkait dalam penanggulangan bencana rob.
Dari hasil evaluasi penanganan banjir rob menunjukkan bahwa BPBD sudah siaga dalam penangulangan kedaruratan banjir rob di Kota Pekalongan, namun pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan rob masih perlu ditingkatkan. Selain itu, perlu adanya penguatan sinergi antara pemkot, masyarakat, akademisi, dan LSM dalam penanganan bencana banjir rob. “Upaya penanganan banjir dilakukan dengan mengendalikan laju land subsidence dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah serta perbaikan kualitas kawasan permukiman,” jelas Eko Kustiyanto, Peneliti PRTH BRIN.
Eko menambahkan, timnya melakukan pemodelan sebaran spasial daerah banjir rob dengan variasi spatial temporal yang didukung oleh pemodelan numerik untuk menganalisis dampak ekonomi, sosial, dan kebijakan banjir rob di Kota Pekalongan.
Ia berharap dengan sinergi yang kuat antara PRTH, pemerintah daerah, dan mitra multi helix maka upaya penganggulangan banjir rob di kota Pekalongan dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan. “Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan banjir rob di kota Pekalongan dapat diminimalkan dan kota menjadi lebih aman bagi seluruh warganya,” pungkas Eko.(*)